Selasa, 09 Juni 2015

HBD PAPA

Sepuluh Juni Seribu Sembilan Ratus Empat Puluh Empat
Tepatnya Tujuh Puluh Satu Tahun Silam
Hari dimana Engkau mulai menghirup nafas bumi
Engkau mulai tertatih dan terlatih untuk bertahan hidup
Tak pernah Engkau bayangkan bagaimana akhirnya hidupmu
Hanya langkah dan nafasmu yang menuntunmu

Saat kedewasaanmu diuji, hanya niat yang Kau miliki
Sebelum Engkau mengenal Allah saat ini,
Engkau menjalani hidup dengan keluargamu yang utuh
Setelah Kau mulai mengenal Allah saat ini,
Tak ada satu keluargapun yang mendampingimu
Arahmu yang pasti membawaku ke dunia ini
Caramu yang tegas mengarahkan hidupku

Tak pernah ada keluh yang terucap darimu
Tak pernah ada lelah yang terpancar dari wajahmu
Sakit yang Kau rasa, tak pernah kau manja
Rasa kesal atau amarah, kau hadapi sendiri

Entah apa yang pasanganmu perbuat atau kata,
yang kau tau hanyalah menjalankan kewajibanmu
Berulang kali pasanganmu membuat kekhilafan,
Berulang kali juga kau sabar menghadapinya
Hati yang tercabik-cabik hanya kau tutupi dengan sayangmu ke keluarga ini
Ragamu yang rentan kau kokohkan dengan niatmu di keluarga ini

Dua puluh lima Maret Dua ribu empat belas
Kau tertidur lelap dalam pangkuanku untuk selamanya
Rasa sakit yang ku rasa atas kehilanganmu,
terbalut rasa ikhlasku karena kau terbebas dari luka selama ini
Bahagialah disisi-Nya..Tenanglah disisi-Nya..
Beribu kebahagian menantimu di surga Allah SWT..
Amin

Selamat Ulang Tahun Papa

???????

Diamnya hanyalah pertahanan semata
senyumnya hanya benteng sesaat
tak ada ragu untuk mempercayai kita
hanya dia yang mampu menunggu kita saat malam menyapa
hanya dia yang menanti kita saat bulan tak tampak
kasihnya hanya ditunjukan melalui khawatirnya
sayangnya ditunjukan melalui amarahnya
dan cintanya ditunjukan melalui tatap matanya
Dia tak mampu sampaikan kata sayang
Dia pun tak mampu mendekap dengan erat
Gengsi atau..........???????????
Ya....bukan penilaian itu yang Dia inginkan
dan bukan pula anggapan kosong yang Dia harapkan
hanya satu alasan yang membuatnya demikian
Dia hanya ingin orang lain menilai hitam dirinya,
padahal kilauan cahaya putih terpancar dari dirinya

Minggu, 07 Juni 2015

DIRIKU

23 tahun silam, aku terlahir ke dunia ini
Dengan jiwa yang bersih dan raga yang berbalut darah

Penuh dukungan dan ketulusan hati…
Ku berharap dibesarkan dan dibimbing
Dunia yang penuh hitam dan putih
Seakan mengajarkanku hal-hal yang baru

Kelembutan dan kasih sayang Mama Papa lah
Yang menjadikan aku seperti saat ini
Masa kecil yang tak pernah lepas dari pandangan Mama Papa…
Masa kecil juga yang selalu dilindungi Mama Papa

Saat ini…ku berharap tak ada pengganggu dalam keluargaku
Gangguan seberat apapun, ku berharap tak memecahkan keluargaku
Hanya kepercayaan dan cinta kasihlah yang menyatukan keluargaku

Tak ada pihak lain yang dapat menghancurkannya

PAPA


PAPA…
Satu kata yang memberi hidupku bercahaya

Kerja keras selalu dilakukan demi keluarganya
Semangatnya pun hanya dilakukan demi keluarganya
Kata lelah tak pernah terucap dari bibirnya
Tubuh yang tak sekuat dulu tertutupi oleh senyumannya
Tetesan keringat selalu menemani kesehariannya

Tak pernah air mata jatuh di pipinya
Tak pernah kata sayang keluar dari bibirnya
Pelukkan hangat pun tak pernah sampai ke tubuhku
Tapi aku tahu apa yang dirasakannya
Hatinya selalu menangis, saat sesuatu terjadi padaku
Hatinyalah yang mengucap kata sayang di setiap hariku
Hatinya pun yang telah memelukku ketika aku terjatuh dan menangis

Kado termahal pun tak dapat membalas semuanya
Hanya kado terindah ini yang dapat aku berikan kepadanya
Sebuah puisi yang kuukir dengan namamu PAPA

Aku Sayang PAPA…

Jumat, 05 Juni 2015

SEKILAS TENTANGMU PAPA

Mami memang inspirasi hidupku untuk jadi terbaik.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kalian, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kamu lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil??
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu?
Kemudian Mama bilang : ?Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya? ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka?.

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : ?Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang?

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
?Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!?.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja?.
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: ?Tidak boleh!?.
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat ? sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu?
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama?.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia?. :?)
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir?
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut ? larut?
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
?Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa?
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata ? mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti?
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa?.
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain?
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini ? itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata ?Jaga dirimu baik-baik ya sayang?.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT?kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan?
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : ?Tidak?. Tidak bisa!?
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan ?Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu?.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat ?putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang?
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu?..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya?.
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia?.
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa?.
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: ?Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik?.

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik?.
Bahagiakanlah ia bersama suaminya??
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk?Dengan rambut yang telah dan semakin memutih?.
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya?.
Papa telah menyelesaikan tugasnya?.

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita?
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat?
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis?
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa ?KAMU BISA? dalam segala hal?


I LOVE YOU, DAD ..

(Created By: Niak..)

BAHAGIAKU

Jika kau tak merasakan bahagia,
Akan kukenalkan kau dengan Dia
Jika kau tak tahu cara membuat pasanganmu bahagia
Akan Dia ajarkan untukmu
Jika kau tak tahu artinya kebahagiaan
Akan kuceritakan semua yang kurasa

Bahagia itu saat genggamannya menjagaku
Bahagia itu saat tuturnya menyejukkan hatiku
Bahagia itu saat dekapannya menenangkan jiwaku
Bahagia itu saat senyumnya membangkitkanku
Dan Bahagia itu saat hatinya hanya untukku


Kebahagiaanku bagai arus laut yang menarik tubuhku saat kau mengatakan cinta padaku
Kebahagiaanku bagai gelombang tsunami yang menggulung bumi saat kau meminangku
Kebahagiaanku bagai pasang surut yang menciptakan energi baru saat kau resmi menjadi bagian hidupku
dan saat ini kebahagiaanku bagai lautan luas yang akan menyelimuti bumi

Takkan ada rintangan yang tak mampu kami lewati
Seperti Lautan yang mampu menggeser daratan
Takkan terpisah saat kami saling membutuhkan
Seperti Lautan yang membutuhkan angin untuk membentuk gelombang
Tetaplah bersamaku dalam kondisi apapun
Seperti Lautan yang tak bergerak tanpa arus, gelombang, dan pasang surut

Untukmu Octerrianda Pradelva

RAJA DIHATIKU

Tak terasa waktu terus bergulir
Seiring hembusan nafasku,
Ikhlasku pun pergi mengiringimu
Delapan bulan yang lalu kau menjauh
Serasa baru sejam yang lalu kau menimangku,
Semenit yang lalu kau membimbingku,
Sedetik yang lalu kau canda tawa denganku

Hari bahagiaku pun sudah di hadapanku
Tapi..entah apa perasaanku saat ini
Sebenarnya...
Aku bahagia jika kau bahagia di sisi-Nya
Haruskah ku sedih atau senang menyambutnya?
Andai kau merasakan hal yg sama denganku,
Tak perlu ku khawatir dengan itu
Ragamu tak lagi disisiku,
Tapi hangatnya kasihmu selalu menyelimutiku

Usahaku untuk tak ucap kata penyesalan,
Tapi terkadang gundah ini yang membuatku sesal

Doaku akan selalu untukmu Papa
Ku harap doamu pun mengiringi langkahku
Sabar..Kokoh..dan hangatnya kasih yang kumiliki
Ku pelajari semua itu dari sosokmu Papa
Tak ada yang mampu mengganti posisi Raja dihatiku
Hanya Posisi Pangeran yang mampu terisi
Akukan selalu memberimu kebahagiaan Papa